Pernah melakukan Kerja Praktik di salah satu perusahaan rokok terbesar di Indonesia selama satu bulan. Masih polos. Kurang memperhatikan bahwa di perusahaan tersebut tidak membudayakan diversity. Lalu berharap bisa bekerja di perusahaan tersebut. Dan ada lowongan. Lalu kukirim lamaran. Mendapat panggilan yang dikirim lewat surat dan suratnya terlambat sampai rumah. Lewatlah kesempatan melakukan wawancara. Setelah beberapa waktu berlalu justru bersyukur karena tidak bekerja di perusahaan yang memproduksi rokok.
Pernah melakukan magang selama tiga bulan di perusahaan plastik dari Singapura. Di tempat tersebut merasakan gaji pertama kali. Sempat berharap bisa bekerja di tempat tersebut. Ada lowongan. Lalu kirim lamaran. Mendapat panggilan psikotes. Ternyata tidak lulus.
Lamar sana sini. Lalu mendapat panggilan wawancara di perusahaan blow molding dan injection molding. Ternyata si manager adalah teman baik dosenku di kampus. Mungkin gaji yang kuminta terlalu tinggi untuk ukuran Jatim. Tidak lolos juga.
Awal tahun 2000-an sedang booming perkebunan kelapa sawit. Sebuah perusahaan perkebunan kelapa sawit melakukan rekrutmen di kampus. Lolos psikotes. Lalu wawancara di Novotel Surabaya. Si pewawancara sangat menghargai calon karyawan yang bisa beladiri. Maka saya pun mempraktikkan beberapa sikap dasar silat seperti Pendeta, Satria, Naga, Rajawali. Lolos. Lalu berlanjut tes kesehatan di sebuah klinik di Surabaya. Lolos juga.
Beberapa waktu kemudian ada perusahaan elektronik dari Korea Selatan yang melakukan rekrutmen di kampus. Lolos psikotes. Lalu berlanjut dengan wawancara dengan manager HR dalam bahasa inggris. Di sinilah hobi membaca majalah RD bekas yang biasa kubeli dari pasar loak di Blok Majapahit sangat membantu. Grammar tidak terlalu bagus, pronunciation pletat pletot, but I have enough vocabulary to express my thought during interview. Lolos. Tinggal menunggu jadwal tes kesehatan.
Pada saat yang sama, perusahaan perkebunan kembali ke datang ke kampus untuk memastikan calon-calon karyawan yang akan berangkat ke Sumatera untuk mengikuti probation selama tiga bulan. Karena sebelumnya sudah melakukan tes kesehatan dan hasilnya bagus, sedangkan di perusahaan elektronik dari Korea Selatan tinggal menunggu tes kesehatan saja maka kuputuskan untuk tidak berangkat dan mengundurkan diri dari rekrutmen.
Akhirnya diriku pun bergabung dengan perusahaan elektronik yang dulu sangat terkenal dengan iklannya Digitally Yours. Perusahaan pertama yang membuat diriku langsung merasa betah karena banyak sekali memberikan fasilitas training kepada karyawannya. Diriku suka belajar hal-hal baru. Dan sesuai dengan semboyannya Digitally Yours, di dalam perusahaan pun sistemnya sudah digital. Paperless. Semua system based, web based.
Di perusahaan tersebut saya mengenal Production Management System, Product Database Management System, Global Enterprise Resource Planning dan yang paling canggih Product Lifecycle Management, Enovia dari Siemens.
Sampai akhirnya setelah sepuluh tahun di perusahaan elektronik tersebut ketika kuputuskan untuk mencari tempat kerja baru, warna baru, suasana baru dan gaji baru. Ternyata mencari pekerjaan baru tidak gampang. Sempat menganggur selama empat bulan sebelum akhirnya bergabung di perusahaan elektronik dari Jepang.
Dari sisi gaji perusahaan baru ini jelas lebih baik. Bahkan argometer juga jalan. Tetapi suasana kerjanya tidak senyaman di tempat sebelumnya. Rasa kekeluargaannya sangat kurang. Dan saat itu sistem kerjanya tidak terlalu canggih sehingga menguras banyak tenaga. Akhirnya aku hanya bertahan selama sepuluh bulan.
Menganggur lagi. Kali ini lebih lama, enam bulan. Sempat psikotes dan wawancara di perusahaan baru yang memproduksi diapers. Tidak lolos. Lalu psikotes dan wawancara di perusahan makanan dan minuman. Tidak lolos juga.
Akhirnya semua posisi kulamar tidak peduli engineering atau bukan. Mulai dari logistik, warehouse, marketing, sourcing, purchasing hingga sales. Ternyata yang menyangkut justru lamaran untuk posisi sales. Saat interview, si user melihat saya tidak memiliki pengalaman dan latar belakang sales sama sekali. Tidak lolos.
Tetapi beliau melihat saya memiliki pengalaman sebagai mechanical engineer untuk televisi dan lemai es maka beliau pun menawarkan posisi baru sebagai technical service. Kuterima.
Lalu diriku pun menjalani proses seleksi baru sebagai technical service. Lama sekali prosesnya. Dari awal sampai akhir memakan waktu empat bulan. But it’s worth to wait. Setelah empat bulan diriku pun resmi bergabung dengan perusahaan yang berkantor pusat di negara bagian Minnesota, Amerika Serikat. Tak terasa, sebentar lagi diriku akan merayakan tahun keempat di perusahaan ini 🙂